Dulu sekali waktu saya masih kecil, mungkin masih duduk di bangku SD, saya pernah diajak almarhumah ibu mengunjungi pusat kerajinan batik Pekalongan yang masih punya hubungan saudara dengan kami. Kenangan yang sudah sangat samar-samar hanya menyisakan sebuah ruangan yang luas dikelilingi tembok, dengan para pengrajin batik tulis yang terdiri dari ibu-ibu, sedang menorehkan canting mereka ke atas sehelai kain putih polos. Kemudian saya digiring ke sebuah ruangan lain yang berisi bak-bak besar untuk merendam batik dengan zat pewarna. Saya juga diajak memasuki sebuah ruangan lainnya berisi beberapa orang pria membubuhkan papan stempel dengan motif tertentu ke atas sehelai kain putih polos lainnya, yang nantinya dinamakan batik cap.
KEMBALI KE ARTIKEL