Ketika saya SMP saya memiliki sosok idola. Dia adalah seorang kaum religius. Pada waktu itu ia sedang menjalani masa TOP-nya diparoki kami dan ia ditugaskan untuk mengajar di sekolah saya. Pada waktu itu siswa-siswi yang beragama Katolik tidak banyak. Sehingga setiap kali belajar agama kami selalu digabung menjadi satu kelas.
KEMBALI KE ARTIKEL