Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sayap-Sayap Lebar

11 November 2011   06:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:48 70 0
hanya satu yang kubutuhkan yaitu seseorang selamatkan aku dari kemaksiatan ini

tapi mereka hanya melintas tiada yang mendengar seolah aku bicara dengan mute-mode-on

padahal aku merasa telah berteriak sedemikian keras hingga urat-urat leherku sakit

sepertinya mereka yang lalu lalang tak dapat melihatku atau aku ini invisible bagi mereka

aku masih terkurung dalam akuarium di tengah hiruk pikuk kota ini

walaupun permukaan bidang ini luas dan udara juga keluar masuk

tapi aku tak mampu mencapai ke tepian karena bulat bentuknya seperti bola kaca

kupukul dan kutendang dinding pembatas kaca ini dan gelembung udarapun keluar dari telingaku

rambutkupun melayang seperti rumput laut dan ganggang hanya saja tak ada ikan di sini

aku harus segera mencari akal agar bisa keluar dari sini sebelum lumut membentuk di tubuhku

lalu aku mendapat ide untuk membuka helai demi helai pakaianku untuk menarik perhatian mereka yang lewat

tapi hanya satu dua yang memandang lalu melanjutkan perjalanan mereka

mungkin bagi mereka aku hanya pertunjukan gratis di tengah kota

ide kreatif dari pekerja seni yang mencari sensasi dan identitas diri

padahal aku sedang memohon pertolongan seseorang yang mau berbaik hati untuk berhenti

lalu mengulurkan gulungan kain panjang ke dalam akuariumku agar dapat aku panjat

sehingga aku dapat keluar dari maksiat ini, kesendirianku di tengah keramaian

ingin menutupi seluruh tubuhku yang basah dengan handuk dan menggantinya dengan pakaian kering dan bersih

lalu aku bisa meringkuk di sofa bersama putriku yang selalu merindukanku

dan berpelukan sambil bercerita tentang masa lalu, masa kini dan masa depan

memasakkan makanan kesukaannya, menyiapkan keperluannya dan mendo'akannya

agar dia pulang dengan selamat, lalu beribadah bersamanya

melindunginya dari kejahatan dan kezholiman makhluk yang berniat jahat

memohon kepadaNya agar dia diberikan keteguhan iman islam

agar nantinya tidak tergelincir seperti yang dialami ibundanya

tanpa terasa pikiranku yang melayang tentang putriku membuat diriku lebih tenang

aku tak lagi memukul dan menendang dinding tebal ini

aku tak lagi berteriak meminta pertolongan mereka yang lewat

tapi tubuhku tiba-tiba melayang dengan sendirinya mengapung ke permukaan

lalu tanpa kusadari aku telah menggapai pinggiran akuarium

dan dengan mengerahkan tenagaku, akupun berhasil memanjatnya

aku berhasil ...! aku berhasil...!

siapakah yang tadi menolongku? siapakah tadi yang membuatku melayang dan akhirnya mengapung?

apakah tadi kulihat sayap-sayap yang menutupi punggung yang sangat besar?

aku berucap syukur.., alhamdulillaah...! sekarang aku ingin pulang...!

lalu tiba-tiba aku lupa di mana aku tinggal, penyakit amnesia menyerangku

ya, di manakah aku tinggal selama ini, lagi-lagi aku ingin bertanya pada orang lain

tapi sayap-sayap lebar itu menghampiriku lalu merengkuhku ke dalam naungannya

aku dibawanya terbang melintasi tujuh lautan dan lima benua

lalu diturunkannya aku di dalam sebuah padang rumput hijau yang bersih

harum lagi landai

di situ aku bertemu dengan putriku, bidadari yang cantik jelita

dia menyambutku seakan tak bertemu seribu tahun lamanya

kami berpelukan dengan erat dan melangkah menuju sinar kehidupan baru

yang menanti di ufuk qalbu

---&---

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun