Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Fenomena Sujud Syukur Pemain Timnas Garuda Muda U-19

13 Oktober 2013   21:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:35 3117 3

Sabtu, 12 Oktober 2013 Jam 22 malam Timnas Garuda Muda U-19 berhasil mengalahkan Korea Selatan juara 12 kali AFC U-19 dengan skor 3-2. Sehingga dengan kemenangan itu timnas berhak maju menjadi juara group G Pra Piala Asia 2014.

Eforia kemenangan pun bergema diseluruh nusantara, kemenangan kali ini juga merupakan prestasi lanjutan setelah menang melawan Vietnam di ajang final piala AFF lalu. Beragam berita kemenangan tadi malam kembali diulas di acara Infotinmen RCTI Ahad, 13 Oktober jam 11.37 s/d 11.40 sebelum acara SILET. Tak ketinggalan aksi spontan setelah mencetak gol dan peluit terakhir saat tim dinyatakan menang, begitu juga program pemberitaan lainnya tak ketinggalan fenomena sujud syukur keberhasilan timnas Garuda Muda U-19 telah menambah semangat sepakbola Indonesia.

Bagi para pecinta bola, prestasi Timnas U-19 kali ini sungguh luar biasa, karena sesuatu hal yang sangat menyentuh hati dan membangkitkan rasa nasionalisme, menambah kecintaan kita terhadap tanah air kita selaku anak bangsa. Terlebih sebagai pecinta dan pegiat sepak bola indonesia menuju sepak bola yang berkarakter kita merasa bahagia dan bangga menyaksikan pertandingan Timnas kita U-19 tadi malam.

Penulis teringat ketika dua tahun lalu penulis masih jadi pengurus RW yaitu bidang Rohani Islam (ROHIS) RW.18 Desa Karang Satria Tambun Utara Kabupaten Bekasi. Mengadakan turnamen Futsal Liga Remaja Masjid dengan maksud agar para pemain potensial dari kalangan remaja masjid mampu terjaring dan tersaring secara berjenjang sampai tingkat nasional. Jika memang ingin sepakbola Indonesia maju maka pilihlah secara jujur, objektif dan transparan orang yang terbukti baik dalam hal fisik, strategi/teknik dan mental spiritual. Pada waktu itu sedang terjadi gejolak juga di tubuh PSSI, juga sedang dimulainya Liga Primer Indonesia.

Semoga kemenangan Timnas U-19 yang mendapatkan julukan Tim Garuda Muda ini benar-benar menjadi momentum kebangkitan sepak bola Indonesia. Sepak bola yang melahirkan sportifitas dan patriotisme sebagai komponen anak bangsa. Selain itu kita sama-sma berharap sepak bola kita saat ini menuju sepakbola yang berkarakter. Orang-orang yang terpilih menjadi timnas garuda muda adalah orang-orang yang secara fisik, teknik dan mental sudah teruji dengan selektif tanpa ada titip-menitip pemain.

Apa yang selalu diupayakan oleh pelatih Tim Garuda Muda Indra Syafri saat ini untuk mencetak pemain yang berkarakter seperti Evan Dimas dkk. perlu kita apresiasi bersama untuk kebangsaan bangsa dan nama baik negara di pentas internasional. Hal ini semoga menjadi harapan dan tujuan kita semua sehingga upaya ini menjadi sesuatu yang bisa diwujudkan bersama melalui harmoni dan sinergi antara pemain, suporter, penonton di nusantara pada umumnya, serta para pemangku kepentingan baik pemerintah atau swasta.

Apalagi dengan fenomena saat ini yaitu sujud syukur yang ditunjukan oleh para pemain garuda muda ini menunjukan bahwa dakwah sudah merambah keberbagai lini kehidupan masyarakat termasuk di bidang olahraga khususnya sepak bola sebagai olahraga yang paling banyak digemari oleh masyarakat nusantara dan dunia. Hal ini dapat kita lihat juga baru-baru ini pada ajang Islamic Solidaryty Game ke-3, yang merupakan ajang turnamen antara negara-negara islam dan mayoritas muslim seperti negara kita ini.

Semoga hal ini membawa kebaikan, manfaat dan dampak baik berupa sikap dan karakter bagi para pemainnya, sikap dan karakter penontonnya maupun sikap dan karakter para memangku kepentingan untuk senantiasa mengedepankan sikap positif, menjauhi sikap negatif, mengedepankan kejujuran menjauhi prilaku lalai atau dzalim, mengedepankan perbuatan taat menjauhi maksiat.

Sesuai hadits nabi SAW bahwa perbuatan shiddiq (benar) akan membawa kita kepada kebaikan, dan kebaikan akan membawa keberuntungan, dan keberuntungan akan membuat kita bahagia dan masuk ke dalam surganya Allah SWT. Sebaliknya perbuatan dusta akan membawa kepada keburukan dan keburukan akan membawa kepada kesengsaraan dan kekalahan yang pada akhirnya masuk ke dalam neraka.

Jika demikian adanya maka dakwah di bidang olahraga khususnya sepakbola akan terus berkembang dan selalu akan menang, tidak akan ada rasa frustasi, atau sikap kecewa yang berlebihan ketika timnya mengalami kekalahan, dan juga tidak akan ada eforia kemenangan yang terlalu berlebih-lebihan apalagi sampai melampaui batas dan norma agama, hukum dan kepatutan kita selaku bangsa yang bermoral. Yang ada justru sebaliknya yakni menunjukan rasa syukur dengan sujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yakni Allah SWT.

“Demikianlah (perintah Allah) dan barang siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketaqwaan hati” QS. Al Hajj (22) : 32

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun