Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

RPM Membuat Bahlul Semakin Bahlul

23 Februari 2010   10:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47 149 0
Mobil adalah salah satu fasilitas yang diperoleh mantri termasuk Mentri Informasi dan teknologi (mikotek) negeri Republik Blogger... (kayak ayam aja ya, sering berkotek..hehehe), Mentri Mikotek Bahlul Seiring, wah ini mobil canggih sekelas Audi A6,nanti kapan-kapan saya mau coba RPM nya. ungkapnya didepan wartawan saat menerima fasilitas mobil. (sumber : Okejon).

Mikotek Bahlul Seiring termasuk mentri yang melek teknologi alias kagak gaptek gaptek amat lah, buktinye Bahlul mempunyai akun twiter. Kira-kira kalau gue ajak chat di YM atau fesbuk bakal direspon g ya? Mengingat, kesibukan Bahlul yang mungkin belum sempat buat akun YM karena melayani respon gue di twiter. Sejak Bahlul Seiring memutuskan menjadi seorang mantri, kesibukannya semakin bertambah berat. Loncat sana loncat sini, buka sana buka sini, hadiri pertemuan sana hadiri pertemuan sini tapi tidak meninggalkan hobinya memantau didunia otomotif.

Kebetulan Bahlul Seiring harus keluar negeri untuk nyoba dan nego nego ponsel di eropah. Sebelum meninggalkan republik ini, Sang Mentri memanggil staf ahlinya, Jawir,  untuk koordinasi tugas-tugas dia selama Bahlul plesiran ke eropah.
" Oh ya Wir, Kamu jangan lupa ya kalau, besok saat libur, kamu lakukan test drive RPM mobil saya. Saya ingin tahu bagaimana hasilnya. Ojo lali yo, Wir", pesan Bahlul.
"Siap pak Bahlul, delapan enam ", jawab staf ahli.

Akhirnya Sang Mantri beranjak meninggalkan ruang kerja dan siap melepas hasrat dengan ponsel-ponsel eropah.
Ya, sejak menduduki jabatan mikotek, suka tidak suka, Bahlul yang memang alumni ilmu manajemen informatika dan komputer, harus mengupdate hal-hal berbau iptek.

Tiga hari kemudian...

"Loh, kok di kantor kotek banyak wartawan ya?", guman Jawir dalam hatinya.
Dengan wajah yang masih kebingungan, tiba tiba seorang wartawan Harian Okejon dengan kacamata tebalnya dan tape recoreder ditangan kanannya langsung bertanya, "PakJawir, menurut Anda apakah Bapak Bahlul sudah mengetahui tentang RPM?"

"Ya jelas tau dong, lawong sebelum beliau berangkat , sudah pesan kepada saya mengenai hasil uji RPM. Kemarin saya sudah kirimkan hasilnya. Silahkan saja mas konfirmasi langsung ke pak mentri. Beliau pulang besok sore".

"Lalu bagaimana tanggapan beliau mengenai hasil uji RPM ini, pak?", tanya sang juru warta.

"Terkendali mas, menurut bapak, dilanjutkan saja. Hasilnya sudah oke, sesuai dengan keinginan beliau", jawab staff ahli dengan nada yang mantap.

Setelah dapat info ini, hari itu wartawan Harian Okejon mengirimkan hasil liputan tentang RPM nya. Hampir semua media nasional yang menghadiri jumpa pers dengan staf ahli mikotek ini, menempatkan isu "Disela kunjungan dinasnya, Bahlul menyetujui hasil uji RPM".

Akhirnya berita ini sampai juga ke telinga orang nomor wahid di republik blogger, The President.
"Lul, piye toh sampeyan, tidak diskusi dulu dengan saya tentang RPM. Ini kan membatasi kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak politik dalam dunia informasi digital", kata presiden melalui saluran telpon pribadi  Bahlul.
"RPM opo toh pak?", jawab Bahlul.

Setelah 15 menit berdiskusi dengan The President, Bahlul menutup telponnya dengan wajah yang memerah.
Jelas ini bukan tersipu malu... tapi menahan sesuatu yang membuat wajah memerah.

Sore harinya, hari Pak Mentri tiba di tanah republik disambut staf ahli, Jawir.
"Piye pak, hasil uji RPM nya? Sip poll kan pak" kata staf ahli dengan wajah sumringah.
"Piye opo toh Wir, sampeyan ngomong apa ke wartawan, sampai presiden berujar seperti ini pada saya", kata Bahlul sambil memicingkan matanya.

Akhirnya diskusi kecilpun terjadi diantara mereka.

"Wah, kalau kayak begini, kita berdua bisa masuk penjara.  Kamu ini gimana sih? benar-benar bahlul", kata sang mentri.

Dengan wajah polos, staf ahli berujar, ""Loh kok saya toh pak? yang Bahlul kan bapak, saya Jawir"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun