Nyunggi-nyunggi wakul kul petentengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Wakul ngglimpangsegane dadi sak latar
Jika mendengar lirik lagu diatas, tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga kita khususnya bagi masyarakat yang berlatar belakang Jawa. Lagu ini memiliki lirik dan irama yang sederhana dan mudah dihafalkan. Namun dibalik kesederhanaan dan nilai estetika yang ada, banyak dari kita yang belum mengerti atau memahami makna dan isi dari lagu tersebut. Lagu tersebut bukan hanya memuat mengenai hiburan semata, tetapi lagu ini berisi tentang bagaimana seorang pemimpin bertindak.
Oke kita langsung kupas liriknya satu per satu:
Gundhul-gundul pacul cul gembelengan
Pada lirik ini, terdapat beberapa aspek yang dapat kita telaah makna per katanya. Gundhul bermakna kepala yang tidak memiliki rambut. Pada sebagian besar masyarakat, kepala dianggap sebagai bagian tubuh yang terhormatdan sebagai penghias kepala adalah rambut. Jadi gundhul disini bermakna kehormatan tanpa mahkota atau hiasan. Mahkota dalam hal ini juga bisa dimaknai wibawa atau kepercayaan. Pacul merupakan alat yang digunakan oleh para petani. Jadi pacul disini mempunyai arti rakyat atau golongan bawah. Selain itu berdasarkan fungsinya pacul adalah alat untuk mengolah tanah supaya bisa dimanfaatkan. dari fungsi tersebut, pacul bermakna kesejahteraan untuk rakyat. Namun bagi sebagian orang Jawa, pacul merupakan akronim dari papat kang ucul. Papat disini maksudnya adalah:
- Mata yang digunakan untuk melihat kesulitan rakyat
- Telinga digunakan untuk mendengar nasehat atau aspirasi dari rakyat
- Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan
- Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.