Dalam konteks pembangunan bangsa, Marhaenisme, yang diusung oleh Bung Karno, selalu menekankan pada kesejahteraan rakyat kecil, terutama kaum marhaen yang digambarkan sebagai rakyat jelata yang hidup dari kerja keras mereka sendiri. Prinsip-prinsip Marhaenisme menempatkan rakyat kecil sebagai pusat dari kebijakan sosial, ekonomi, dan politik negara. Di era modern, semangat ini relevan dalam berbagai kebijakan publik, salah satunya adalah Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Dengan adanya program Tapera, muncul pertanyaan penting: apakah kebijakan ini sejalan dengan semangat Marhaenisme, atau justru berpotensi mengaburkan tujuan sejati kesejahteraan rakyat?
KEMBALI KE ARTIKEL