Sikap politik netral yang dipilih oleh partai Demokrat yang diketuai oleh SBY menuai banyak kritikan dan pertanyaan dari pengamat politik mapun media. Ada yang mengatakan bahwa sikap netral dalam politik itu hanya milik TNI/Polri. Ada yang menanyakan mau dibawa kemana partai ini ke depan? Namun demikian sepertinya sikap partai Demokrat, setidaknya sampai saat ini, masih netral sesuai hasil rapimnas medio Mei lalu. Meskipun tenggat waktu (
dead line) untuk menjadi partai pengusung salah satu dari dua kandidat presiden sudah berakhir, namun masih ada waktu untuk menjadi partai pendukung salah satu capres sebelum 9 Juli nanti, walau sudah sedikit terlambat.
Kata netral dalam sikap politik netral bermakna tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak). Lantas apakah sikap partai Demokrat yang menyerahkan pilihan kepada kader dan pendukungnya dapat dikatakan netral? Jika netral berarti tidak memihak maka seharusnya pimpinan parpol ini meminta kader dan pendukungnya untuk golput alias tidak memilih di pilpres nanti. Seruan untuk golput apalagi dari partai petahana tentu tidak elok bahkan cenderung melawan arus demokrasi karena demokrasi pada hakikatnya adalah mengutamakan peran serta, keterlibatan atau pemberdayaan rakyat dalam pengambilan keputusan.
KEMBALI KE ARTIKEL