"Ketuhanan yang Maha Esa" adalah sila pertama dalam Pancasila, dasar negara Indonesia. Kalimat ini sering kita dengar sejak SD, dan ia menjadi landasan moral yang melandasi hubungan antaragama di negeri ini. Tetapi kalau kita jujur---jujur banget---kadang sila ini terasa berat. Bukan karena konsep Ketuhanan itu sendiri salah, melainkan karena praktiknya yang sering terlihat kelewat dogmatis. Kalau Friedrich Nietzsche, filsuf Jerman yang terkenal dengan gagasannya "Tuhan telah mati," tahu soal ini, mungkin dia akan bilang, "Nah, ini nih masalahnya. Ketuhanan yang terlalu dogma malah bikin manusia lupa jadi manusia."
KEMBALI KE ARTIKEL