Proses pembuatan kompos ini dilakukan menggunakan metode aerob, yang memanfaatkan oksigen untuk proses dekomposisi sampah. Langkah pertama adalah pembuatan media tong kompos yang dilengkapi dengan pipa oksigen untuk mempercepat proses pengomposan. Dua tong kompos yang dikembangkan memiliki dua bagian, yaitu satu untuk menampung sampah organik dan bagian bawah untuk menampung air hasil dari proses kompos.
Bekerjasama dengan Bumdes Jatimakmur selaku pengelola sampah di desa, kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Pihak Bumdes sangat antusias dengan adanya inovasi ini dan berharap kompos yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk untuk kebun serai, produk pertanian utama yang ada di desa.
"Jika kegiatan ini berhasil, kami berharap dapat mengembangkan lebih banyak tong kompos dengan skala yang lebih besar untuk mendukung pertanian di desa," ujar pengelola Bumdes Jatimakmur, Bapak Fuad.
Diharapkan, hasil kompos yang diproduksi dapat memberi manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan pertanian di desa, mengurangi sampah organik, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan hijau.Â