Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Bandung Lautan Api

12 November 2024   22:39 Diperbarui: 12 November 2024   22:43 39 1

Bandung Lautan Api merupakan salah satu peristiwa  yang berperan besar dalam sejarah pasca-kemerdekaan Indonesia.  Pada 24 Maret 1946, rakyat dan tentara Indonesia  mengosongkan sekaligus membakar seisi kota Bandung  agar tidak dijadikan markas pasukan Sekutu dan NICA (Belanda).


Peristiwa ini sangat menginspirasi  para pejuang Indonesia  saat itu untuk mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu Halo, Halo Bandung menjadi lebih patriotis dan membakar semangat perjuangan.


 Beberapa tahun kemudian, lagu Halo, Halo Bandung  menjadi kenangan akan emosi yang para pejuang  kemerdekaan Republik Indonesia alami saat itu, menunggu untuk kembali ke kota tercinta mereka yang telah menjadi lautan api.  Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot,  di mana terdapat gudang amunisi milik tentara Sekutu.  Dalam pertempuran ini Mohammad Toha dan Moh. Ramdan,  dua anggota milisi BRI (Barisan Rakyat Indonesia) gugur.


Setelah berhasil menghancurkan gudang amunisi tersebut  dengan dinamit. Pada pukul 24.00 malam itu, Bandung Selatan  telah kosong dari penduduk dan TRI, sementara kebakaran melanda  seluruh kota dan terlihat seperti lautan api (Herlambang dkk. 2021: 156-170).  


Berikut di bawah ini adalah tokoh-tokoh

penting peristiwa bandung lautan api:


  • Mayor Rukana Mayor Rukana
    • Kolonel Abdul Haris Nasution 
    • Mohammad Toha 
    • Sutan Sjahrir dan Abdul Haris Nasution 
    • Atje Bastaman

Sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan para pahlawan serta Warga Bandung, dibuatlah monumen Bandung Lautan Api (BLA) yang berlokasi di Lapangan Tegallega. Selain itu, Kota Bandung juga memiliki 10 stilasi atau bukti yang tersebar di 10 titik.


Referensi

-https://www.gramedia.com/literasi/bandung-lautan-api/

-s://www.kompas.com/stori/read/2024/01/06/100000379/s

-https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Bandung_Lautan_Api

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun