Dua puluh sekian tahun lalu, di Majalengka, Bumi kehadiran penyair baru yang siap menumpahkan tinta. Semua orang tersenyum, semua orang tertawa bahagia menyambut kehadirannya. Kabut malam ikut merayakan, ia turun membungkus bulan yang tengah bersemayam bersama awan-awan kelabu di tengah malam.Â
KEMBALI KE ARTIKEL