Mulutku punyaku
Kau dan aku
Tak satu
Apalagi yang harus dipertahankan
Jikalau mulutku kau bungkam
Apalagi yang kau belenggu
Jika ragaku kau tipu
Dinding kota yang menunjang langit
Hingga rumah tak bertiang
Adalah saksi bahwa aku
Berdiri di tengah neraca yang tak seimbang
Diriku bukan bisu
Diriku hanya buntu
Banyak hal yang tak bisa kupercaya
Dikhianati oleh manusia beribu dusta
Orang-orang yang mengubah cermin
menjadi lebur
Dia harus belajar lagi dari bayangan
Yang memiliki wujud satu
Diriku masih aku
Dengan jati diri yang tak palsu