Kini dia dan keluarga menatap tanpa berkedip
Lidah api dengan rakus melahap sampai kenyang
Sebuah gubuk yang malang
Gubuknya tinggal sejarah
Api itu berpesta dengan kawanaanya
Tanpa sadar, penghuninya meratap dibalik layar pesta
Gubuknya, menjadi harta abu
Aroma kepahitan, lumpur kesedihan menjadi satu
Dia saudaraku yang harus kita bantu
Saudaraku, ingat!!
hari esok matahari masih bersinar
Semoga kesabaran bersamamu
 Hadirnya takdir  karena ada alasan