KOMENTAR
Puisi
Pilihan
Sesal (Bis Metro Mini 69)
9 April 2017 23:07
Diperbarui: 25 April 2017 01:00
404
4
Aku tengah termangu Memandang dibalik kaca; kosong Melihat kendaraan-kendaraan padat merayap Di jalan raya Melawai - Blok M Sendiri duduk di antara dua bangku Dalam bis metro mini 69 Tiba-tiba kau naik Pandanganku teralih kearahmu Kemudian kau duduk disebelahku Bagai malam penuh bintang Aku tersenyum akan hadirmu Kau diam tanpa suara Sesekali menoleh kearahku Aku tak mampu melawan gelisah Berharap dapat jabat tanganmu Hati ini semakin gelisah Tubuh ini bergerak seakan penuh tanya Bibir ini beku bagai tertimbun gunung salju Rasa kian membuncah Gelisah semakin pecah Segala ingin Segala tanya Saling berantai mencekam sukma Namun aku tak berdaya Hati terus diliput gelisah dan ragu serta diam Kulihat kau juga gelisah Apakah itu tandamu untukku? Aku hanya mampu memandangmu Lewat mata mengintip tanpa jawab Hati semakin karam oleh gelisah Terasa sesak di dasar hati; tak ingin! Kemudian aku pun turun Meninggalkan gelisah dalam bis metro mini 69 Bersama ucapan terakhir kumampu; “Permisi!” Kau pun terus terbawa dalam bis metro mini 69 Aku pulang malam sudah Berpayung bulan Bersama peluh menetes segala sesal Terikat amarah dalam derap tanpa tuju Kemudian sesal pun mengabdi dalam bis metro mini 69 Sesal! Sesal! Sesal! Ciledug, 25 Juli 2011
KEMBALI KE ARTIKEL