Malam itu, langit di atas Pondok Pesantren An-Nur II terhampar gelap, diselimuti kabut malam yang menambah kesunyian seakan menutupi setiap jejak langkah. Angin berdesir pelan, menggoyangkan daun-daun yang terlelap dalam kedamaian. Suasana di sekitar masjid sangat tenang, hanya terdengar suara jangkrik yang bersahutan di kejauhan. Di sudut masjid yang penuh dengan lampu modern yang temaram, Hafizh duduk bersila, memegang mushaf kecil di tangan kanannya. Hatinya gelisah, meski ia baru saja menyelesaikan membaca surat Al-Mulk.
KEMBALI KE ARTIKEL