28 Januari 2025 22:58Diperbarui: 29 Januari 2025 00:12356
Rintik Hujan Mengetuk Rindu
Oleh Dikdik Sadikin
Rintik hujan datang seperti bisik lirih yang terhalang jendela, menyelinap di sela dedaunan, mengetuk-ngetuk tersendat di kaca.
Aku ingin menyebut namamu, tapi hujan telah meminjamnya, menyembunyikannya di balik butir-butir rindu yang tak pernah selesai dibaca.
Kita pernah sepakat, hujan tak perlu menjawab apa-apa. Ia hanya perlu turun, menghapus jejak langkah yang kita tinggalkan di jalan-jalan sunyi, di bawah langit yang tak sempat kita tatap.
Pagi ini, hujan bercerita tentang daun yang tak lagi mengenang angin, tentang tanah yang menunggu basah, tentang aku yang berdiri di sini, tanpa payung, tanpa kamu, hanya sisa-sisa kenangan yang menggenang di hatiku.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.