Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Pentingnya Akhlak dalam Bermedia Sosial

15 Desember 2022   09:53 Diperbarui: 15 Desember 2022   10:22 239 0
Media sosial atau medsos merupakan hal yang sangat penting di era globalisasi, yang mana saat ini semua hal seakan mengharuskan manusia yang ada pada era ini untuk bisa menguasainya. Dengan adanya medsos akan memudahkan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun untuk mengakses informasi dari berbagai penjuru dunia. Medsos memiliki pengaruh yang signifikan, baik berupa pengaruh positif maupun negatif. Banyaknya pengguna medsos ini didominasi oleh kalangan pemuda, baik yang menjadi penikmat medsos ataupun influencer. Sudah seharusnya mereka ini memperhatikan etika dalam bermedia sosial.

Faktanya yang terjadi saat ini, etika atau akhlak dalam bermedsos semakin terkikis dan jarang diperhatikan. Tidak sedikit dari kalangan pemuda yang hanya mengikuti trend, tanpa melihat apakah akhlak yang mereka gunakan dalam bermedsos tersebut sudah benar atau belum. Baik akhlak berupa ucapan maupun perbuatan, keduanya sama-sama mengkhawatirkan dan perlu untuk diperhatikan lagi. Lantas akhlak apa saja yang harus diperhatikan dalam bermedsos?

1.Menggunakan perkataan yang baik

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia berkata baik atau diam." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Dari hadits tersebut, dapat diketahui bahwa orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam. Hadits ini bukan hanya diperuntukkan untuk orang muslim saja, namun untuk semua manusia. Selain itu pula berkata baik adalah hal yang sangat dianjurkan agar perkataan tersebut tidak menyakiti hati orang lain. Jika tidak bisa berkata baik, maka diam itu lebih baik.

Yang terjadi saat ini baik penikmat medsos ataupun influencer, keduanya sangat minim etika atau akhlak. Kebanyakan dari mereka melontarkan kata-kata yang tidak sopan atau menyakiti hati, baik dalam bentuk komentar ataupun konten yang mereka sajikan kepada khalayak umum. Padahal seharusnya ketika mereka ingin menyajikan tontonan yang berkualitas, akan lebih baik jika menggunakan perkataan yang baik dan bijak.

Namun saat ini banyak pula akun yang menyebarkan kata-kata baik, yang memotivasi pemuda dalam memahami makna hidup dan mencari jati diri yang benar. Perkataan yang bijak dari konten inilah yang membuat pemuda menjadi berpikiran luas, terbuka, dan positif. Influencer yang seperti ini patut diacungi jempol dan dicontoh. Jadi, banyaknya trend yang beredar saat ini, bukan hanya trend yang buruk, namun banyak pula trend baik yang mengandung hal positif yang tidak kalah menarik untuk diikuti.

2.Memberikan contoh yang baik

Nabi Saw. bersabda, "Barangsiapa yang menunjukkan kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti pahala pelakunya." (HR. Muslim).

Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa, menunjukkan kebaikan kepada orang lain itu akan mendapatkan pahala seperti pelaku yang melakukan kebaikan tersebut. Jika perbuatan baik saja akan mendapatkan pahala yang sama seperti pelakunya, maka perbuatan buruk pun juga begitu. Seperti pada hadits berikut:

"Barangsiapa yang mengajak menuju kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya, tapi tanpa mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka." (HR. Muslim).

Akhir-akhir ini ada sebuah trend yang menjadi sorotan dalam bermedsos, misalnya memberikan sedekah pada orang yang tidak mampu. Tujuan dibuatnya konten tersebut untuk memotivasi semua orang agar mengikuti kebaikan dalam bersedekah. Hal ini dapat menjadi ladang pahala bagi influencer.

Ada pula trend yang masih bertahan sampai saat ini ialah prank. Tindakan prank ini merupakan tindakan iseng yang sengaja dilakukan untuk kesenangan semata. Hal ini termasuk tindakan yang buruk, karena di dalamnya terdapat kebohongan untuk mengelabui orang lain. Trend ini sebaiknya dihindari karena mencontohkan hal yang tidak baik.


3.Tidak menyebarkan hal yang mengandung fitnah

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Tidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah."

Hadits tersebut melarang kita untuk menebar fitnah, terlebih lagi jika fitnah tersebut mengundang kebencian terhadap orang lain atau memprovokasi. Fitnah hanya akan menyebabkan kehancuran bagi hidup orang lain dan membuat orang yang memfitnah tersebut berdosa besar.

Fakta yang terjadi saat ini, medsos dijadikan sebagai tempat menebar fitnah atau kebencian kepada orang lain. Tidak sedikit dari para influencer saling menjatuhkan martabat satu sama lain. Yang lebih parah lagi netizen atau penikmat medsos malah terbawa suasana dan menghujat tanpa mengetahui kebenarannya. Seharusnya mereka lebih bijak lagi dalam menerima informasi. Inflencer pun harus lebih hati-hati dalam menyebarkan informasi agar tidak terjadi fitnah.


4.Tidak melanggar privasi orang lain

Di dalam sebuah Hadits menceritakan bahwasanya ketika sahabat Anas bermain dengan dua laki-laki, Rasulullah datang dan mengucap salam kepada mereka, lalu Rasulullah mengutus Anas untuk sebuah kebutuhan, maka dari itu Anas terlambat menghampiri ibunya. Setelah sampai, ibunya bertanya: apakah yang menahanmu? Anas menjawab: Rasulullah mengutusku untuk sebuah kebutuhan, sang ibu pun bertanya: apakah kebutuhannya? Anas menjawab: hal itu adalah rahasia, ibunya pun berkata: janganlah kau memberitakan rahasia Rasulullah kepada seorangpun! (H.R. Muslim)

Pada hadits tersebut mengisyaratkan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk dihormati privasinya. Tidaklah pantas bagi kita untuk menyebarkan privasi tersebut ke khalayak umum. Dari sini jelaslah bahwa islam begitu menjunjung tinggi penjagaan privasi seseorang.

Privasi merupakan hal yang dianggap sepele bagi kebanyakan orang pada saat ini. Kehidupan pribadi seseorang seharusnya biarlah menjadi privasi masing-masing. Jika seseorang tidak ingin kehidupannya diketahui oleh khalayak umum, maka cukuplah kita untuk menghormati privasi tersebut.
5.Tidak menyebarkan aib orang lain

Dari Abu Said al-Khudri r.a., dia berkata: Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya termasuk manusia terjelek kedukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mendatangi perempuannya dan bersetubuh, kemudian dia menyebarkan rahasianya" (H.R. Muslim)

Sering kali inflencer lebih mementingkan ketenaran daripada rasa malu mereka. Segala cara dihalalkan termasuk dalam hal menyebarkan aib orang lain. Sesuatu yang tidak disukai orang lain jika hal tersebut tersebar di khalayak umum, maka kita wajib menjaganya. Tidak pantas jika kita menjadikan hal tersebut sebagai senjata untuk menjatuhkan orang lain demi ketenaran kita semata.

Menyebarkan aib dalam hal apapun merupakan suatu perbuatan dosa. Dalam hal ini, sebagai seorang manusia kita sendiri tidak menginginkan bahwa aib kita disebarkan. Allah sudah menutup aib tersebut, lantas mengapa kita yang hanya seorang hamba berani untuk menyebarkan aib orang lain?

Demikianlah, akhlak yang tepat dilakukan ketika bermedia sosial, baik untuk penikmat medsos ataupun influencer yang memberikan pengaruhnya ke khalayak umum. Maka bagi penikmat medsos, ketika memberikan komentar hendaklah menggunakan bahasa yang baik, tidak mengandung unsur kesalahpahaman, dan menyakiti hati. Untuk influencer hendaknya mengunggah konten yang baik, bermanfaat, dan patut untuk diikuti bagi semua orang terutama bagi pemuda. Dengan penerapan akhlak yang baik ini, dapat mencegah pengaruh negatif yang akan tertanam dalam diri pemuda. Mengikuti trend itu boleh, selama dapat menyaring mana yang baik dan buruk.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun