tertunduk oleh sebuah pengakuan
dari hebingnya malam memuncah rasa kebingungun.
meraba isyarat dari logika yang angkuh
sedang aku adalah pusaka tak bertuan
belati tak punya tajam
berkarat pantas dibuang
tanpa harga tidak berguna.
kau bagai permata ditempat mewah
menundukan kepada setiap orang memandangnya.
dari kasta yang berbeda.
hadir sandiwara tidak bermakna
dari peran yang tidak mungkin dimainkan