Perkembangan zaman selalu bergerak dengan cepat, hampir tidak ukuran yang tepat yang mampu mendeteksi perubahan yang terjadinya. Hanyalah jejak-jejak sejarah yang mampu merekam setiap alur perubahan yang terjadi. Setiap realita apapun dan dimananpun hampir tak memiliki imunitas atas tuntutan perubahan tersebut. Alur perubahan tersebut dapat termanifestasikan dalam sebuah infarstruktur dan suprastruktur. Jika kita coba mengambil hubungan relevansi antara alur perubahan secara infrastruktur dan suprastruktur dengan arus modernitas maka hal yang membedakannya adalah tingkat rekayasa perubahannya, tingkat rekayasa perubahan tersebut memiliki tiga kriteria :