Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Lantangnya Pagiku

6 Januari 2010   10:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:36 46 0
Saat hembusan nafas menghembus beriringan dengan datangnya dingin di pagi hari. Panorama hidup yang bercerita memulai kisahnya saat itu juga. Hari ini , hari esok atau hari-hari yang sudah berlalu hanyalah fase-fase dalam rentetan perjalanan waktu. Semua selalu bergerak dan selalu bergerak bukan hanya perpindahan yang berhenti pada satu titik tapi terus bergerak dengan segala keteraturannya. Gerak yang sesuai dengan keteraturannya hanya akan menuju sumber mutlak keberadaan yang mengadakan segala sesuatu. Saat sebuah perjalanan tertawa dalam kesejatiaannya aku hanya bisa terdiam dan menerima tanpa bisa bereaksi dan melawan yang seharusnya sudah menjadi kewajibanku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun