Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kolosal Pelaminan

3 Maret 2012   09:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:35 99 0
KOLOSAL PELAMINAN
: 13 tahun pernikahan

membaca geriap maujud lelapmu
ada nila tak terbilang, ngalir
o, ini riwayat sungguh rapuh
: maaf, dik!

lantas kukayuh perayaan ke ubun-ubun waktu
sebagai memoar penuh serenada
inilah bingkisan jejak isak pitarah
yang membasah setiap tengadah

hari ini, liontin bertahta amethyst
kukalungkan. bukan! bukan untuk valentine
ini penanda balabad kolosal pelaminan
: mari berdansa, dik!








BERCUMBU DI ANTARA SISA-SISA MUSIM


Pada jenjang perbincangan pagi, kita tersipu menyulam senyap ke dalam gaduh. Sibuk pula denyar senda, menitip irama "boulevard ke semilir yang enggan


Mufakat siapa perumbuan lampau, kini pun nanti? Di selasar sisi jalan ada kisah berjelaga, berbagi nuansa lantas tumpah ke dalam retorika


Ah, sebaiknya kita teruskan jelajah saja. Bercumbu di antara sisa-sisa musim, yang mengajak arah menjelma aroma percintaan

Bukankah begitu?

Ulang Tahun Pernikahan, 14 Februari 2012

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun