Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Memoar Perempuan Berkerudung

3 Februari 2012   08:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:06 110 0
MEMOAR PEREMPUAN BERKERUDUNG tak berlebihan (barangkali) jika harus memadankan ia dengan karang di lautan. bagaimana tidak? nyaris tiada tangis pula mimik meringis ketika prahara serupa badai ombak menghempas, ia tegar tak terkikis. kendati sungguh tragis! atau jika kembali harus kusepadankan. ia serupa mercusuar--yg memancarkan sinar isyarat membantu navigasi. laku-perangainya patut jadi tauladan oleh orang-orang di sekelilingnya: tanpa terkecuali aku pernah pada satu waktu. tanpa sengaja kubuka catatan diary-nya, dengan tinta emas di dalamnya tertulis "dalam diam, aku mencoba menyatukan jiwa di atas sajadah malam, untuk bermunajat. tasbih irama menjadi dzikirku. shalawat nyanyianku" Sukabumi, 2012

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun