Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Meninggalkan Bayangan

25 Agustus 2011   08:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:29 166 0
Jika galau telah berembrio, lantas menjelma menjadi kegelisahan masihkah menunggu bayangan ketidak pastian? selain kegetiran puisi dan sajak fatamorgana yang terkemas, pastilah ada luka yang tersesap di hela nafas Peta masa lalu jelas terpampang pada cermincermin kebisuan pegang tangan ini, untuk mencari sebuah jawaban perjalanan karena sudah tidak ada yang bisa diharapkan Lihat langit terbungkus awan berarak pesona bintang serta pendar rembulan tak lagi indah terlihat lantas akankah terus diam, ketika pekat malam membunuh nalar sadarlah, karena pagi akan segera tiba Kita bisa menatap setiap larik sinar mentari biarlah tercipta bayangan di belakang punggung : karena semua harapan tentunya ada di depan sana Dien Makmur, 2011 Ilustrasi koleksi Album teman

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun