Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Rumah Kaca

10 Agustus 2011   20:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:55 77 2
Bila malam sudah tak lagi besajak, bila rembulan enggan melahirkan kata Lalu angin merampas kepingan puisi yang ditimang kunang-kunang : menyedihkan Seperti kesedihan langit yang digelayuti awan mendung tak berkesudahan hingga musim berganti Lantas di mana, harus mencari kepingan asa? jawabanmu memelas : entahlah Hai, kau yang bersedih masuklah kesini ke rumah beratap dan berdinding kaca, yang baru saja kubangun Tempat, dimana kita bisa menunggu cerahnya langit sambil bercerita tentang keagungan Tuhan _______________________________________________________________ Dien Makmur, Jakarta  – 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun