Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Berkat Sel Rambut, Misteri Kehidupan Beethoven Pun Terkuak

23 Maret 2023   08:12 Diperbarui: 23 Maret 2023   08:35 268 0
Pemusik dan komposer paling jenius Ludwig van Beethowen telah meninggal hampir 200 tahun silam. Tepatnya 29 Maret 1927. Setelah kematiannya yang misterius, pencipta komposisi For Elise ini dimakamkan di Central Cemetery, Wina Austria.Jasad pemusik Jerman itu tentu tentu telah hancur. Namun, sejumput helai rambut yang disimpan sebagai kenang-kenangan berhasil didapatkan untuk diteliti. Sel rambut inilah yang dianalisa para ilmuwan untuk berupaya membuka tabir misteri kehidupan dan kematian kreator simponi kelima dan kesembilan ini. Apa saja yang berhasil diungkap?

Salah satu kesimpulan adalah, Beethoven mengalami infeksi hepatitis B. Fakta ini mungkin sudah lama diketahui. Juga kebiasaan minum. Dua faktor yang diduga terkait dengan kematiannya.

Namun enyebab Ludwig mengalami tuna rungu secara masih misteri. Beethoven mengalami tuli secara total pada usia 44.  "Sejumlah penyakit telah menghambat Beethoven untuk menelurkan karya kreatifnya," kata ahli genetika Axel Schmidt. Dia berbicara kepada AP.

Selain liver, penyakit saluran pencernaan juga menderanya. Berdasar catatan sejarah, Ludwig memang kerap mengeluhkan sakit pencernaan kepada dokter pribadinya. Dia bahkan membuat nota berisi permohonan agar para dokter mempelajari penyakit tersebut. Faktor lain seperti celiac dan alergi laktosa diduga juga memberi andil atas kematiannya.

Yang agak mengejutkan adalah, komposisi kromosom Y milik Beethoven 'sangat berbeda' dengan anggota keluarga lainnya. Para ilmuwan menggambarkannya sebagai "peristiwa paternitas pasangan ekstra". Dengan kata lain, ada orangtua Beethoven yang merupakan anak hasil hubungan dengan 'pasangan lain'. Sebuah kesimpulan ilmiah, tetapi sejauh mana bisa dijadikan bukti?

Salah satu ilmuwan yang meneliti DNA Beethoven adalah Tristan Begg, Mahasiswa PhD antropologi biologi di University of Cambridge. Dia adalah penyuka musik termasuk Beethoven. Begg sudah lama mencoba meneliti DNA Beethoven. Sejak masih mengejar gelar master di Jerman.

"Sungguh menantang, bagaimana kita bisa mengestrak seuntai helai rambut dan membongkar DNA-nya," kata dia.

Saat penelitian level master, Begg kecewa. Susah payah meneliti, rambut sampelnya ternyata palsu. Dari tiga helai, hanya satu yang dianggap asli milik Beethoven. Proyek pun terhenti. Begg kecewa berat.

Begg melanjutkan studi untuk mengejar gelar PhD. Topik yang dia pelajari berbeda sama sekali. Tapi dia beralih pikiran ketika salah satu sponsor studinya, anggota American Beethoven Society mendapatkan beberapa helai rambut baru. Ketika diuji, rambut-rambut tersebut berasal dari orang yang sama. Rambut tersebut hampir pasti milik Ludwig van Beethoven.

Maka, proyek lama itu kembali bernapas. Pengurutan genom kembali dilakukan. Hasilnya, sejumlah temuan 'menyedihkan. perihal kehidupan sang maestro musik itu bermunculan. Tentang penyakit-penyakit yang dideritanya. Juga perihal aspek-aspek yang terkait dengan kematiannya.

Di tangan para ilmuwan, sehelai rambut sangat berharga. Karena menyimpan jutaan bahkan miliaran informasi genetika. Yang bisa menyingkap rahasia kehidupan pemiliknya. Jika penyanyi Doel Sumbang pernah bikin lagu Kalau Bulan Bisa Ngomong, maka para ilmuwan juga bisa berdendang: rambut jujur dan tak pernah bohong. ***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun