Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Agak Absurd, mungkin ini tentang Batu Nisan dan Angin

9 November 2014   14:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:15 25 1

Gadis itu kembali, dengan raut wajah yang tetap sama. Gadis itu menatapku dalam, dengan tatapan yang tetap sama. Seperti sore kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi. Kepedihan di matanya, aku tak sanggup lagi melihatnya. Tapi, apa dayaku. Aku hanya seonggok batu yang bahkan tidak bisa memalingkan wajah untuk menghindari tatapan sedih itu. Aku selalu bertanya pada Dia yang tidak kukenal, pada Dia yang mereka selalu puji – puji, kepada Dia yang membawa pergi pasangan hati si gadis itu. Aku bertanya, “Kenapa Kau mengambilnya dari gadis itu? Dan membawanya padaku, aku tidak suka melihatnya, tatapan penuh luka dan kesedihan itu. Aku muak melihatnya”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun