Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Pusing Nyari Presiden

27 Juni 2014   00:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:44 45 0
Mungkin judul saya diatas adalah representasi dari banyak orang Indonesia saat ini. Pusing ngeliat iklan capres dimana-mana. Ada yang positif ada juga yang isinya fitnah sampe bikin muntah, hehehe..

Well, tiap orang pasti punya sisi positif dan negatifnya sendiri-sendiri begitu juga dua capres yang akan kita pilih di 9 Juli 2014. Saya pastinya newbie di kompasiana, baru kali ini saya belajar nulis (biasanya stalking2 aja) tapi saya coba breakdown deh sisi positif dan negatif dari kedua capres kita ini.

Mari mulai dari nomor urut 1:

Prabowo Subianto

Positifnya:

- Tegas, kalo yang ini sih jelas secara beliau ini Jenderal Bintang Tiga bekas Kopassus pula, klo ga tegas ya boong.

- Kaya, yang ini pasti semua setuju. Nah keuntungan dari punya presiden kaya itu (harusnya) dia gak akan korupsi karena udah gak butuh duit.

- Bujangan, hehehe kalo yang ini pasti ada yang setuju ada yang gak. Tapi punya presiden bujangan itu ternyata bisa pangkas anggaran negara untuk urusan2 yang gak penting. Seperti: beli kamera dengan lensa segede gaban, atau biaya ke salon ibu negara.

Trus negatifnya Probowo kalo menurut saya adalah:

- Masa Lalu (kyk lagunya inul), well ada yang bilang "kita harus tatap masa depan, ga usah lihat yang lalu" but guys, we are voting for a president now and his the one who's gonna determine our life in the next five years (sok inggris). So, menurut saya track record itu pending setidaknya bagi saya dan sebagian pemilih yang lain.

- Kejujuran, ini sih pendapat pribadi yah. Prabowo ini sepertinya masih menyimpan sesuatu yang gak dia jelasin terutama soal masa lalunya itu. Too many dark side yang ada sama dia.

- Komplotan, Prabowo mungkin punya semua keunggulan untuk jadi presiden tapi satu yang dia lupa, dia (sepertinya) gak pinter cari temen. Coba kita liat temen-temenya Prabowo (PKS-> Korupsi Sapi, PPP-> baru aja jd tersangka ketumnya, dan yg terakhir adalah FPI) satu nama terakhir pasti bikin kita ngeri dan takut. Mau jadi apa negara ini kalo presidennya didukung dan mendukung ormas yang suka melakukan tindak kekerasan.

Biar adil sekarang kita bahas yang no. 2

Joko Widodo

Positifnya:

- Merakyat, well ini se enggak2nya persepsi yang berhasil dibangun oleh Jokowi lewat blusukannya.

- Sederhana, kalo yang ini kayaknya saya udah jadi saksinya dah. Dulu di suatu restoran pernah ketemu sama Jokowi (udah jadi gubernur dia) kata pelayan restorannya bakal ada pertemuan Jokowi dengan dubes2 dan beneran aja abis itu Jokowi dateng cuma pake sepatu kets yang biasa dia pake kemeja putih sama celana item bahan (persis kayak baliho yang ada dijalanan tuh) saya sendiri hampir ga percaya masa mau ketemu dubes pake baju gitu doang. Tapi yah karena mata ini udah ngeliat jadinya harus jujurlah.

- Pintar, ini pasti banyak yang kontra juga nih. Tapi ini diakuin sama Ahok loh. Mungkin Jokowi emang gak pinter ngomong tapi setiap omongannya pasti ada substansinya. Tergantung kita sih yang milih, mau pilih yang ngomong pintar apa bertindak pintar. hehehe...

- Komplotan, kalo di nomor urut satu saya masukin ini di sisi negatif maka untuk Jokowi saya masukin di sisi positif, kenapa? Jokowi sepertinya pinter cari temen dia tau mana orang yang akan jadi masalah (exp: Ical dsb) dan mana orang yang akan nambahin elektabilitasnya seperti Anies Baswedan, Dahlan Iskan dsb. Dua orang ini setidaknya dipersepsikan oleh masyarakat sebagai orang yang jujur dan punya integritas tinggi.

Biar adil juga mari kita bahas sisi negatifnya:

- Boneka, Banyak yang bilang Jokowi akan diatur oleh Megawati kalo Jokowi jadi presiden. Mungkin bener mungkin juga enggak (masih asumsi), karena hal ini belum terbukti setidaknya waktu beliau jadi walikota dan gubernur belum pernah ada berita atau kabar yang bilang bahwa ada kebijakan Jokowi yang diatur oleh Ibu Mega.

- Korupsi Transjakarta, ini juga masih asumsi karena belum ada keputusan pengadilan yang menetapkan demikian. Tapi inilah persepsi yang beredar di masyarakat. Kenapa dibilang persepsi dan asumsi karena emang belum ada keputusan pengadilan tentang itu.

- Pencitraan, Jokowi dianggap selalu pencitraan mau kemanapun pasti bawa2 wartawan sampe masuk gorong2 aja bawa wartawan jgn2 kencing pun Jokowi bawa wartawan hehehe... Tetapi bukankah media juga gak akan liput kalo beritanya gak menarik dan gak bisa naikin rating??

Mudah2an tulisan awam (minjem Ahmad Dhani) ini bisa berkenan di hati Kompasioner semuanya. Seperti lagunya Slank "ini alam demokrasi, kalo beda ya jangan sensi" semoga 9 Juli cepat datang dan perpecahan ini cepat juga hilangnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun