Tidak salah, sih. Tapi, kalau menyebut seni tarling melulu seperti ungkapan yang di atas, ya salah juga.
Lagu-lagu pantura Jabar  (Jawa Barat) atau pertunjukan organ tunggal yang berbahasa Jawa Dermayon atau Cerbonan itu, konon hanya fase kekinian (semenjak dekade 1990-an). Fase-fase pertumbuhan dan perkembangan sebelumnya, konon dimulai sejak dekade akhir 1930-an.
Memang, dekade 1930-an terbilang belum lama untuk ukuran asal-usul sebuah kesenian. Tetapi demikianlah yang terjadi. Karenanya, tarling diklaim sebagai "kesenian asli" wilayah kultural Dermayu-Cerbon. Di wilayah lainnya, tak ada.
Fase pertama sejak akhir dekade 1930-an hingga 1950-an merupakan penemuan, kemunculan, dan pertumbuhan seni tarling. Alat musik utamanya gitar (produk Eropa), tetapi bunyi yang keluar adalah laras gamelan.Â