Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Apa Itu Kognisi, Konasi, Emosi, Gejala Campuran, dan Belajar Serta Berpikir

7 Desember 2010   03:53 Diperbarui: 4 April 2017   17:55 14789 0
Akan menjelaskan mengenai apa itu kognisi, konasi, Emosi, gejala campuran, dan belajar serta berpikir.


KOGNISI
Sesuatu dipercaya dapat mempengaruhi sikap kemudian mempengaruhi perilaku atau tindakan mereka terhadap sesuatu itulah pengertian awal kognisi, kemudian berkembang menjadi kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, dan lain-lain.
Gejala kognisi meliputi, pengamatan aktivitas yang dilakukan seseorang yang cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Selanjutnya adalah tanggapan yaitu suatu bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan.Tanggapan disini maksudnya ialah tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan, tanggapan masa datang atau tanggapan mengantisipasikan, serta tanggapan masa kini atau tanggapan representative. Selanjutnya ialah ingatan atau proses dari mengingat, menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Kemudian fantasi yang dapat dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalamalam imajinasi melampaui dunia riil. Kemudian berpikir yang merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses atau jalannya. Terakhir adalah intuisi atau istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualita

KONASI
Konasi merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah. Adapun tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu tujuan. Konasi, kehendak, hasrat, kemauan yaitu suatu tenaga, suatu kekuatan yang mendorong kita supaya bergerak dan berbuat sesuatu. Untuk mempermudah mempelajarinya maka gejala kemauan dibagi atas dorongan, keinginan, hasrat, kecenderungan dan hawa nafsu. Dorongan dalam dorongan sendiri ada dua golongan yaitu dorongan nafsu serta dorongan rohaniah. Keinginan atau nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Hasrat, ialah suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang. Adapun ciri-ciri Hasrat yang merupakan “motor” penggerak perbuatan dan kelakuan manusia, berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif maupun negatif, hasrat tidak dapat dipisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain. Serta hasrat di arahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan.

EMOSI
Kemudian berbicara mengenai Emosi yang maksudnya gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang, hanya corak dan tingkatannya tidak sama. perasaan tidak termasuk gejala mengenal, walaupun demikian sering juga perasaan berhubungan dengan gejala mengenal.
Apakah perasaan itu?
Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Yang menjadi unsur-unsur perasaan ialah bersifat subyektif daripada dengan gejala mengenal, bersangkut paut dengan gejala mengenalm, perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatannya tidak sama.
Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab itu tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan perasaan orang lain, terhadap hal yang sama. Karena adanya sifat subyektif pada perasaan maka gejala perasaan tidak dapat disamakan dengan pengamatan, fikiran dan sebagainya. Pengenalan hanya berstandar pada hal-hal yang ada berdasarkan pada kenyataan, sedangkan perasaan sangat dipengaruhi oleh tafsiran sendiri dari orang yang mengalaminya. Perasaan tidak merupakan suatu gejala kejiwaan yang berdiri sendiri, tetapi bersangkut paut atau berhubungan erat dengan gejala-gejala jiwa yang lain.
GEJALA CAMPURAN
Gejala campuran disni maksudnya ialah gejala yang meliputi perhatian, kelelahan dan sugesti. Perhatian adalah reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu objek. Yang Mempengaruhi Intensitas Perhatian ialah faktor eksternal meliputi benda benda yang berhubungan dengan kebutuhan dasar individu, serta stimulus. Yang kedua adalah faktor Internal meliputi minat dan Keingina, perasan, serta kebiasaan. Kelelahan adalah isyarat bahwa energi tubuh kita menyusut dan menurun. Teori kelelahan meliputi teori inteksinasi racun dalam tubuh serta teori Biologis yaitu kekurangan energi. Sugesti adalah pengaruh yang berlangsung terhadap kehidupan psikis dan segenap perbuatan kita baik perasaan, pikiran maupun kemauan kita yang dapat menggerakkan/menguatkan fikiran.
BAKAT DAN INTELEGENSI
Bakat adalah pola pikir, perasaan atau perilaku alami yang kita miliki. Pengetahuan adalah fakta-fakta dan pelajaran yang kita pelajari dalam hidup ini. Sedangkan ketrampilan adalah hal-hal atau langkah-langkah yang kita kuasai karena kita melatih atau melakukannya secara terus menerus.Bakat alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan, yang relatif bisa bersifat umum. Bakat khusus disebut juga talent.
Bakat dan kemampuan menentukan prestasi seseorang. Sebaliknya, belum tentu orang yang berbakat akan selalu mencapai prestasi tinggi. Ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan sejauh mana bakat sesorang dapat terwujud. Faktor itu sebagian ditentukan oleh keadaan lingkungan seseorang, seperti kesempatan, sarana dan prasarana yang tersedia, dukungan dan dorongan orang tua, taraf sosial ekonomi orang tua, tempat tinggal, didaerah perkotaan atau pedesaan dan sebagainya. Sebagian faktor ditentukan oleh keadaan dalam di orang itu sendiri, seperti minatnya terhadap suatu bidang, keinginannya untuk berprestasi, dan keuletannya untuk mengatasi kesulitan atau rintangan yang mungkin timbul. Sejauh mana seseorang dapat mencapai prestasi banyak tergantung pada motivasinya untuk berprestasi disamping bakat bawaannya. Keunggulan dalam salah satu bidang merupakan hasil interaksi dari bakat pembawaan dan faktor lingkungan yang menunjang termasuk minat dan dorongan pribadi.
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif.

BERPIKIR DAN BELAJAR

Berpikir adalah memanipulasi data, fakta dan informasi untuk membuat keputusan berperilaku. Jangkauan pikiran dimulai dari lamunan biasa, selanjutnya pemecahan masalah yang kreatif. Aktivitas mental dalam perasaan dan pemahaman bergantung pada peransangan dari luar dalam proses yang disebut sensasi dan atensi. Proses mental yang lebih tinggi yang disebut berpikir terjadi di dalam otak. Mengingat kembali mengundang pengalaman terdahulu ke alam pikiran dan mulai membentuk rantai asosiasi. Rantai asosiasi tidak merujuk pada apa yang secara nyata kita lihat tetapi sebagai khayalan-khayalan mental. Proses pemecahan masalah disebut proses berpikir.
Belajar ialah aktifitas yang menghasilkan pengetahuan – pengetahuan serta pengalaman yang bersifat permanen.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun