Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Artikel Utama

Laporan Dialog Antara Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia dengan Komisi VIII DPR-RI di Melbourne

2 Mei 2011   23:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:08 146794 43
Tulisan ini ditulis oleh rekan saya, Teguh Iskanto ketika menghadiri dialog antara Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) dengan Komisi VIII DPR-RI di Ruang Bhinneka Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne pada tanggal 30 April 2011, Pukul 20.00 waktu setempat. Pembuka: Setelah bertahun-tahun menjadi WNI akhirnya kesampaian juga saya mendapat kesempatan untuk dapat bertatap muka dan berdiskusi dengan para wakil rakyat. Terlebih tidak terasa sudah 9 tahun 10 bulan saya meninggalkan Indonesia, dan mungkin kesempatan ini adalah satu-satunya kesempatan bagi saya untuk bisa bertemu & bertatap muka langsung dengan para pejabat negara. Setelah terburu-buru nyupir karena takut terlambat, akhirnya saya beserta istri sampai juga  di KJRI sekitar pukul 18:15 AEST, walhasil sesampainya di KJRI terlihat jelas pihak konsulat sudah mempersiapkan acara dengan matang. Makanan, kursi-kursi tamu beserta meja panelis untuk pembicara, semua sudah disiapkan dengan rapi.  Waktu sudah menunjukan pukul 18:19 tapi belum juga terlihat tanda-tanda kedatangan para tamu yang 'terhormat', padahal di dalam undangan tertulis acara akan dimulai pukul 18:00. Menunggu sang tamu datang : Sambil menunggu akhirnya saya menggunakan waktu yang ada untuk sholat maghrib, bercengkerama & beramah tamah dengan kawan-kawan. Di bagian depan terlihat banyak kamera & video dari beberapa media komunitas Indonesia di Melbourne. Berikut ada juga perwakilan Radio ABC Australia yang datang untuk meliput. Sementara beberapa kawan-kawan dari PPIA sudah siap dengan siaran internet radio langsung yang di sebarkan ke seluruh dunia via PPI Internasional, semua alat-alat sudah diset & disiapkan. Seputar berita-berita negatif yang ada di Internet tentang rencana studi banding anggota dewan, saya sebelumnya juga sudah diingatkan oleh istri dan seorang kawan untuk tidak menghakimi para anggota dewan. "Berikan mereka kesempatan utk menjelaskan alasan mereka, dan jangan pojokan mereka, mungkin ada sesuatu yg kita tidak tahu" , begitu saran yang saya dapatkan dan sayapun setuju untuk menjadi lebih netral dan objektif, lagi pula "who are we to judge people anyway ..." [caption id="attachment_104983" align="aligncenter" width="479" caption="Suasana di Konsulat Jenderal RI sesaat sebelum dialog dimulai. Courtesy of Dirgayuza Setiawan."][/caption] Akhirnya sang tamu datang juga : Setelah menunggu cukup lama, akhirnya sang tamu yang di tunggu-tunggu datang juga, secara persis saya tidak melihat jam mungkin sekitar jam 18:50-19:00. Semua hadirin tampak antusias dan tidak terasa suasana ruangan Bhinneka di KJRI Melbourne menjadi tampak hidup karena semua orang mulai terlihat antusias. Beberapa anggota dewan bahkan ada yang mulai memperkenalkan diri secara pribadi & menyapa para hadirin satu persatu. Beberapa juga ada yang beramah tamah dengan staf KJRI. Setelah beramah tamah sekitar 5-10 menit, staff KJRI mengumumkan untuk memulai acara dengan hidangan makan malam terlebih dahulu. Pada mulanya saya sempat berpikir, wah ini sepertinya strategi dari KJRI untuk meredam pertanyaan pertanyaan dari para hadirin, dengan membuat mereka kenyang dan mengantuk setelah makan ... :) he he he [caption id="attachment_104975" align="aligncenter" width="640" caption="Rombongan Anggota Komisi VIII DPR-RI di KBRi Canberra. Sumber: www.kemlu.go.id"][/caption] Acara Dimulai : Setelah menikmati santap malam, akhirnya acara dibuka oleh Acting Consul General, Bapak Hadisapto Pambrastoro mewakili KJRI Melbourne. Bapak Hadi mencoba memaparkan komposisi masyarakat Indonesia di Melbourne, yang lebih dari 50% umumnya diisi oleh pelajar. Sebelumnya juga hadirin diingatkan bahwa acara tanya jawab hanya akan dibatasi sampai pukul 21:00 mengingat jadwal kesibukan anggota tim komisi VIII keesokan harinya (which is private dinner bersama staff Konsulat jenderal RI. Kayak gini dibilang sibuk?). Sementara dari pihak komisi VIII diwakili oleh juru bicaranya Bapak Abdul Kadir Karding (PKB), beliau memperkenalkan anggota tim studi banding satu persatu dengan komposisi 7 orang anggota duduk di meja panelis yang terdiri dari perwakilan PDI-P (Ina Ammania), GOLKAR (Drs. H. Zulkarnaen Djabar), PKS (Ahmad Zainuddin, LC), PKB (H. Abdul Kadir Karding, SPI - Ketua Rombongan & Pembicara), GOLKAR (Dra. Hj. Chairun Nisa, MA), Hanura (Dra. Hj. Soemintarsih Muntoro, M.Si), dan Demokrat (Dra. Hj. Ratu Siti Romlah, M.Ag). Jumlah total  keseluruhan anggota komisi VIII yang datang pada studi banding kali ini sekitar 11 orang. Beliau juga mencoba memaparkan, bidang kerja komisi VIII yang umumnya berkonsentrasi di bidang :

  • Keagamaan ( mencakup didalamnya adalah : agama, pendidikan agama, masalah ahmadiyah, pluralisme & terorisme)
  • Penanggulangan bencana
  • Pemberdayaan perempuan & perlindungan anak
  • Kementerian sosial (diantaranya : masalah sosial, lansia, kemiskinan, orang cacat & anak jalanan)
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun