Pernah memiliki sejuta hasrat
Amat besar dan menggebu-gebu
Untuk melawan, menantang dan jungkir balik memburu
Ingin menggenggam serta menguasai dunia menjadi nomor satu
Seolah engkulah manusia yang paling benar dan pasti mampu berkuasa
Ketahuliah sobat
Semestamu saat itu masihlah semesta menengadah.
Lalu pasti akan datang
Waktu buat sobat merasa lelah berkumandang
Atas apa yang selama ini engkau lantangkan
Yang dulu segera ingin kau capai dan perjuangkan
Semua yang kalu lakukan itu, nyatanya belum bisa membahagiakan
Sobat lantas menyesal dan mengeluh
Karena telah mengejar sebuah kehampaan penuh peluh
Ketahuilah sobat
Semestamu kala itu adalah semesta membungkuk
Kemudian di suatu titik jedah
Dalam penjelajahan kehidupan
Sobat sungguh ingin ikhlas dan berpasrah
Akan terdiam dalam sunyi
Juga di keramaian bahkan engkau tak ingin bersemi
Mencari keheningan apa itu kodrat seorang insan
Di situlah sobat berusaha mencari arti
Kepada siapa, untuk apa, dan sampai kemanakah langkah hidup ini
Menggubah haluan atau ingin terus bertransformasi
Menuju kesejatian langkah atau terus saja tersandera oleh sebuah tendensi
Bersyukurlah engkau wahai sobat
Karena semestamu kini semesta bersujud
2019
Didin Emfahrudin
***Puisi ini telah dimuat dalam buku antologi puisi Menenun Rinai Hujan (Sebuku, 2019) Sayembara Menulis Buku Bersama Sapardi Djoko Damono oleh GMB Indonesia.