Alhamdulillah, hampir satu bulan penuh kita telah berpuasa. Ratusan bahkan mungkin ribuan godaan syetan, amarah, hawa nafsu telah kita tahan, kita lawan serta kita redam di bulan Ramadhan. Bagi muslim yang bertaqwa tentu menyisakan kenangan manis dan kelezatan beribadah setelah mengarungi hari indah yang hanya berdurasi satu bulan itu. Bulan yang spesial tersebut semakin indah karena ditutup oleh bulan yang indah juga yaitu bulan Syawal, Dimana hari pertama di bulan itu adalah hari Raya Idul Fitri.
Seperti judul di atas, "mengecewakan" . Mengapa harus kecewa padahal harusnya tetap bisa bahagia merayakan Idul Fitri apalagi biasanya semuanya serba baru, mulai baju baru, sepatu baru, tas baru, jaket baru, motor baru, mobil baru dan yang baru-baru lainnya. Di bawah inilah yang sangat mengecewakan
Tidak Berpuasa Ramadhan Dengan Sengaja
Mereka tidak berpuasa bukan karena sakit, hamil dan menyusui, ataupun ganggungan fisik lainnya. tetapi karena satu hal "MALAS". Ramadhan malah tetep asyik dugem, maen game sepuasnya, cangkrukan ngopi, dan enggan berpuasa. Coba kita simak Hadits Nabi berikut :
Abu Umamah menuturkan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بينا أنا نائم إذ أتاني رجلان ، فأخذا بضبعي، فأتيا بي جبلا وعرا ، فقالا : اصعد ، فقلت : إني لا أطيقه ، فقالا : إنا سنسهله لك ، فصعدت حتى إذا كنت في سواء الجبل إذا بأصوات شديدة ، قلت : ما هذه الأصوات ؟ قالوا : هذا عواء أهل النار ، ثم انطلق بي ، فإذا أنا بقوم معلقين بعراقيبهم ، مشققة أشداقهم ، تسيل أشداقهم دما قال : قلت : من هؤلاء ؟ قال : هؤلاء الذين يفطرون قبل تحلة صومهم
”Ketika aku tidur, aku didatangi oleh dua orang laki-laki, lalu keduanya menarik lenganku dan membawaku ke gunung yang terjal. Keduanya berkata, ”Naiklah”. Lalu kukatakan, ”Sesungguhnya aku tidak mampu.” Kemudian keduanya berkata,”Kami akan memudahkanmu”. Maka aku pun menaikinya sehingga ketika aku sampai di kegelapan gunung, tiba-tiba ada suara yang sangat keras. Lalu aku bertanya,”Suara apa itu?” Mereka menjawab,”Itu adalah suara jeritan para penghuni neraka.”
Kemudian dibawalah aku berjalan-jalan dan aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan dari robekan itu mengalirlah darah. Kemudian aku (Abu Umamah) bertanya,”Siapakah mereka itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Mereka adalah orang-orang yang berbuka (membatalkan puasa) sebelum tiba waktunya.”
[ HR. Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 7/263, Al Hakim 1/595 dalam mustadroknya. Adz Dzahabi mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Muslim namun tidak dikeluarkan olehnya. Penulis kitab Shifat Shaum Nabi (hal. 25) mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.]
Saudaraku, ini baru hadits tentang orang yang sengaja membatalkan puasa tanpa uzur, bagaimana kelak engkau yang menyengaja tak berpuasa ? Naudzubillah. Segeralah bertobat. Engkau kehilangan peluang diampuni dosa-dosa, engkau kehilangan momen lailatul qadar, engkau kehilangan momen dilipatgandakan pahala dan momen-momen yang sarat dengan pahala dan kebaikan.
Inilah yang kami katakan engkau kecewa sekecewa kecewanya kecewa. Harusnya di Idul Fitri ini engkau segera Istighfar, kemudian membaca kitab bagaimana agar engkau diampuni, bagaimana menebus puasa yang kau tinggalkan. Jika idul Fitri engkau malah mabok-mabokkan, tak ada sedikitpun rasa bersalah. Kami khawatir engkau semakin kecewa di akhirat kelak.
Mungkin masih banyak hal yang mengecewakan saat kita telah sampai di penghujung Ramadhan ini karena kurang maksimalnya ibadah kita. Ya Allah ampunilah dosa dan khilaf kami dalam di penghujung Ramadhan ini
Taqabalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum
Mohon maaf lahir dan batin.