Keberanian Samuelson membawa dirinya langsung ke pintu rumah Hemingway, di mana ia memohon beberapa menit untuk berbicara. Tak disangka, Hemingway menyetujui permintaannya! Meski Hemingway tidak terlalu terkesan dengan tulisan Samuelson, ia mengagumi dedikasi dan keseriusan pemuda tersebut. Hemingway, yang saat itu bersiap untuk berlayar dengan kapalnya, bahkan mengundang Samuelson untuk ikut sebagai kru.
Dalam perjalanannya, Samuelson mendapat kesempatan untuk berdiskusi dengan Hemingway tentang seni menulis. Hemingway memberikan saran yang kemudian ia bagikan dalam artikelnya, "Monologue to the Maestro" (1935). Salah satu pertanyaan Samuelson adalah: "Bagaimana seorang penulis melatih dirinya?" Hemingway memberikan sebuah latihan yang dirancang untuk mempertajam kemampuan observasi, yang esensial untuk menggambarkan pengalaman secara hidup dalam tulisan.