Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hobby Pilihan

Menulis Sebagai Kebutuhan, Bukan Kewajiban (2)

22 Maret 2020   14:12 Diperbarui: 22 Maret 2020   14:31 275 4
Membaca tulisan Bang Auky atau yang akrab dipanggil dengan inisial BASĀ  sebelumnya, bagi saya sangat menarik. Dengan tips-tips yang BAS sampaikan, kiranya bisa semakin menggugah semangat kita untuk tetap menulis.

Menyambung tulisan BAS (karenanya saya menggunakan judul yang sama), di sini saya ingin berbagi pengalaman tentang kegiatan menulis yang telah saya lakukan, baik di Kompasiana ini maupun di media lainnya. Semata untuk melengkapi. Karena beda orang, tentu beda cara. Dan semakin banyak cara kita pelajari, tentu akan semakin banyak pilihan untuk kita lakukan. Tinggal kita sesuaikan mana yang akan kita gunakan, mana yang lebih cocok buat kita atau cenderung dapat kita lakukan.

Saya pribadi terus terang bukan orang yang produktif dalam menulis. Menulis bagi saya bisa menjadi hal yang angot-angotan (tidak menentu), kadang bisa menulis banyak, kadang bisa vakum untuk sekian lama. Meski terus terang juga saya suka menulis, bahkan sejak duduk di bangku SMP dulu. Berarti, sekedar "suka menulis" memang belum cukup!.

Pada masa ketika saya bisa menulis banyak (secara kontinyu), biasanya hal ini akan terjadi setelah saya menulis beberapa tulisan. Dengan sendirinya, saya merasa ada semacam magnet yang menarik saya untuk terus menulis. Menulis, pada saat seperti ini, layaknya seperti ngomong, apa yang akan ditulis mengalir dengan sendirinya. Dan tentu saya menikmatinya, lebih dari sekedar kebutuhan. Menulis adalah sebuah cinta.

Maka tidak salah kiranya, jika di Jawa ada pepatah, "witing tresno jalaran soko kulino" (awal cinta adalah karena terbiasa). Namun, tresno itu pun, rasa cinta itu pun, harus tetap dijaga. Seperti menjaga selera kita terhadap makanan--di mana makan merupakan kebutuhan, demikian juga menulis. Ketika kita telah kehilangan selera untuk menulis, maka menulis akan berhenti dengan sendirinya.

Pertanyaan yang muncul kemudian, bagaimana kita bisa menjaga selera menulis kita? Seperti makan yang itu-itu saja, menulis, bagi saya, akan cepat menjenuhkan juga ketika menulis itu-itu saja. Menjaga kontinuitas menulis, ketika sudah stag, padahal saat itu mungkin tulisan yang sedang saya kerjakan belum selesai, saya beralih sementara ke tulisan lain. Bukan beralih untuk melakukan kegiatan lain (selain menulis) untuk menghilangkan kejenuhan tersebut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun