Cerita ini fiksi belaka, cocok ketika kita sedang berkumpul dan sedang merenungkan capaian-capaian kita dalam hidup. Pada akhir cerita mungkin kita tertawa telat atau mungkin tertawa namun dengan ada sedikit rasa penyesalan. Tetaplah sangat bermakna ketika kita mentertawakan diri kita sendiri, karena kadang kita tidak mengantisipasi sesuatu yang terjadi di depan.
Pria di Padang Pasir
KEMBALI KE ARTIKEL