Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Naluri Tak Tau Diri

2 Maret 2015   07:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:17 13 0
Tepat disaat ku mau tidur

Tepat disaat kuselesaikan doa untuk malam ini

Tepat disaat bantal menelan kepalaku

Kamu hadir, persis dalam syaraf imajinasiku

Dengan sombong memamerkan segalanya

Sesungging senyum dan sekibas rambut

Membuatku takluk pada harapan yang tak wajar

.

Hei, aku tak bisa lagi rayu-rayu

Sudah tak bisa lagi

Pergilah, ini otak ku, bukan milikmu

Lagipula pertemuan kita tak tepat waktu

Jam dinding menolak memutar waktu

Hati sudah memilih

.

Aku tak lagi romantis

Masa lalu meninggalkannya luka parah

Maka kamu pergilah, jangan senyum-senyum apalagi dalam mimpi

Harapan baru tak ada urusan denganku

Karena ku punya satu hati yang sembuhkan lara dan lagu-lagu sendu ungu

.

Kamu orang baru memang aneh

Sanggup membuat mataku gatal

Hm , , cuma naluri lelaki

Semoga tak lebih, karena tragedi selalu dibayar mahal

.

(Pontianak, 2 Maret 2015) - 0:23 WIB

*Puisi pesanan seorang teman

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun