Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

TOEFL

25 Januari 2012   00:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:29 110 0
1. Kebijakan Gita Wiryawan untuk meningkatkan standar nilai TOEFL PNS Kemendag menjadi 600, saya nilai sangat revolusioner.


2. Kebijakan kontroversial yang dimulai sejak kemarin untuk tes awal ini menuai berbagai komentar pro dan kontra.

3. Jujur saja, nilai TOEFL terakhir saya sendiri pun tidak mencapai 600, tapi saya akan mendukung sepenuhnya untuk kebijakan ini.

4. Toh, apabila ada PNS Kemendag yang tidak mencapai 600 hanya akan mendapatkan satu sanksi, yaitu diberikan pelatihan untuk mencapai target tersebut.

5. Dimana menurut saya sanksi itu sangatlah mengembirakan. Kenapa kita harus takut bermimpi tinggi tentang standar pendidikan?

6. Edward Glaeser mempelajari bagaimana negara seperti Jepang, Singapura, dan Botswana bisa berkembang mengejar kota di Eropa dan US.

7. Ternyata alasan fundamentalnya hanya satu, yaitu pendidikan.

8. Pada tahun 1960, rata-rata setiap penduduk Singapura hanya mendapatkan pendidikan di bangku sekolah selama 3 tahun.

9. Dimana artinya saat itu, rata-2 penduduk negara Lesotho atau Paraguay masih lebih “berpendidikan” dbandingkan dgn penduduk Singapura.

10. Di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, Singapura melakukan reformasi dengan berinvestasi besar-besaran di bidang pendidikan.

11. Hasilnya? tahun lalu Singapura menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar dunia. Dan saat ini masih menjadi salah satu pemimpin PDB dunia.

12. Botswana pun melakukan hal yang sama, dalam kurun waktu tahun 1965-2000, rata2 pendidikannya meningkat dari 1.34 tahun menjadi 5.4 tahun.

13. Hasilnya? dalam kurun waktu tersebut pertumbuhannya meningkat 10x lipat.

14. Dan saat ini, Botswana menjadi pemimpin di benua termiskin dunia, bahkan mengalahkan beberapa negara di Eropa.

15. Tentu saja standar TOEFL hanya satu bagian kecil dari pendidikan yang dimaksudkan oleh Edward Glaeser.

16. Yang jelas Gita Wiryawan, mengajak kita untuk bersaing di era globalisasi ini. Mengajarkan kita jangan pernah takut berinvestasi pada pendidikan.

17. Masalah target tersebut tercapai atau tidak, urusan lain. Pertanyaannya adalah “apakah anda takut untuk belajar?” Bergembiralah PNS Kemendag.

Bandung, 11 Januari 2012

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun