Amarah yang Terpendam
Tunggu, dengarkan aku sejenak,
Sebelum amarahku meledak.
Tak pernah aku dendam, tak pernah,
Namun kali ini, luka ini terlalu dalam.
Aku terluka, bukan sekali,
Kamu menggores hati tanpa peduli.
Sudah cukup, aku tak bisa lagi,
Biarkan aku marah, biarkan aku pergi.
Aku tak pernah ingin menanam benci,
Namun kali ini, biarkan aku berjanji,
Doaku akan menyertai setiap langkahmu,
Bukan untuk kebaikan, tapi untuk menyulitkanmu.
Bukan dendam yang kuinginkan,
Hanya keadilan dari rasa yang kau abaikan.
Jika hidupmu nanti terasa berat,
Ingatlah, itu doaku yang terkabulkan.