Sekitar tahun 1966, Candi Sambisari ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani yang sedang mencangkul di sawahnya. Sebelum ditemukan, candi ini telah tertimbun material hasil erupsi Gunung Merapi sedalam 6,5 m. Kemudian, temuan tersebut ditindaklanjuti oleh pihak Kantor I Lembaga Peninggalan Purbakala Nasional (LPPN) Prambanan. LPPN Prambanan tersebut melakukan ekskavasi pada September 1966. Ekskavasi tersebut, kembali dilakukan lagi pada 1975-1977 dan 1984-1985.
Sekitar abad ke-9, Candi Sambisari dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Garung yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno. Hal ini juga dapat di lihat dari lempengan emas yang ditemukan dengan huruf Aksara Jawa Kuno. Hal tersebut menunjukkan bahwa Candi Sambisari dibangun sekitar pada abad ke-9. Candi ini juga diperkirakan dibangun semasa dengan Candi Plaosan, Candi Prambanan, dan Candi Sojiwan.
Nama Candi Sambisari berasal dari lokasi yang ditemukannya candi, yaitu Sambisari. Candi Sambisari memiliki empat buah bangunan candi, yaitu 1 (satu) candi induk dan 3 (tiga) candi perwara (pendamping). Bangunan candi induk dan candi perwara menghadap ke arah yang berbeda. Bangunan candi induk menghadap ke arah barat, sedangkan bangunan candi perwara menghadap ke arah timur. Candi Sambisari mempunyai 3 (tiga) halaman yang bertingkat. Masing-masing halaman tersebut dikelilingi oleh tembok keliling.
Dalam bilik bangunan induk candi terdapat lingga dan yoni yang berukuran besar, serta terdapat arca-arca dewa Hindu pada relung dinding candi. Hal tersebut menunjukkan bahwa Candi Sambisari bercorak agama Hindu. Di bagian relung dinding utara terdapat arca Durga Mahisasuramardhini, relung dinding timur terdapat arca Ganesa, relung dinding selatan terdapat arca Agastya, dan pada sisi barat (samping pintu bilik candi) terdapat 2 buah relung tetapi tidak terdapat arca. Di kompleks Candi Sambisari ditemukan sebuah arca Mahakala dan Nandiswara. Serta lingga semu, 2 (dua) buah kotak batu, arca perunggu Bodhisattwa, dan prasasti yang bentuknya lempengan emas kecil.
Selain Candi Sambisari memiliki arsitektur yang sangat indah dan khas, candi tersebut juga menawarkan banyak daya tarik wisata kepada pengunjung. Pengunjung dapat melakukan aktivitas menarik dan seru di kawasan Candi Sambisari. Contohnya, yaitu :
Bersantai di Taman
Kawasan Candi Sambisari mempunyai keindahan yang mempesona. Di area sekitar candi dikelilingi oleh taman dengan rumput hijau yang pekat, serta tanaman hias yang indah dan cantik. Pengelola Candi Sambisari telah menyediakan beberapa gazebo untuk pengunjung atau wisatawan.
Berfoto di lokasi Candi
Banyak lokasi(spot) foto menarik di Candi Sambisari. Pengunjung dapat berfoto di tangga menuju candi utama, di area taman rumput, di area candi utama dan candi pendamping, serta sebagainya.
Wisata Kuliner
Di area Candi Sambisari, terdapat rumah makan yang beraneka ragam. Salah satunya yaitu soto batok. Soto batok merupakan hidangan khas Jogja yang terkenal di area Candi Sambisari. Harga dari soto batok sangat terjangkau bagi para pengunjung.
Candi Sambisari dibuka untuk para pengunjung atau wisatawan mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00. Banyak para wisatawan / pengunjung mengunjungi Candi Sambisari pada pagi hari. Tiket masuk wisatawan/pengunjung sebesar Rp 5.000/orang. Serta, parkir untuk sepeda motor sebesar Rp 2.000, sedangkan parkir untuk mobil sebesar Rp 5.000. Namun harga tiket masuk dan parkir yang tercantum di sana, sewaktu-waktu dapat berubah kapan saja.
Jadi itulah sejarah dari Candi Sambisari dan bagian-bagian yang terdapat di dalamnya maupun di luarnya. Serta, penemuan yang ditemukan di sekitar candi tersebut. Candi Sambisari dijadikan sebagai obyek wisata budaya di Yogyakarta sejak pemugaran candi tersebut selesai, yaitu pada tahun 1986. Candi ini juga menjadi daya tarik wisata bagi para pengunjung/wisatawan. Karena Candi Sambisari memiliki arsitektur yang indah, lokasinya yang sangat strategis, pemandangan candi yang indah, harga tiket masuk yang sangat terjangkau, serta memiliki sejarah yang unik dan istimewa.