Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Bilakah Natal Masih Tinggal

28 Desember 2021   16:53 Diperbarui: 1 Januari 2022   07:55 142 9
Aku seakan mendengar gelakmu
Saat perjalanan ke selatan sedang ditempuh

Melewati pohon-pohon jati yang bertunas
Mendekati rumput-rumput yang rakus menyesap hujan

Menyimpan bulir air dengan sia-sia dan hanya akan segera berlalu
Diserap tanah
Pun diuapkan ke dinding-dinding langit

Apakah kamu sedang di selatan?

Di tempat ombak terdengar dari bilik-bilik beranyam bambu
Dan kehangatan berserak begitu saja di balai bertikar pandan

"Ombak sedang tinggi," katamu waktu itu
Di dekat balai bertikar pandan, sepertinya sudah lama

Ketika Natal mengetuk pintu-pintu yang dikeringkan oleh asap-asap kayu bakar dari tungku tanah liat

Saat seekor laba-laba menganyam kesendirian di sudut waktu
Menanti keberuntungan menghampiri malam, bila senja terlanjur dilampaui

Cangkir-cangkir berhias bunga kecil berwarna merah telah dituangi air panas
Daun-daun teh kering dan gula batu berebut tempat

"Kamu merupa ombak yang menari sepanjang waktu, dan meninggalkan senyap di tepian-tepian tebing," kataku tentang laut yang memantulkan warna perak saat purnama melintas

Benarkah Natal masih akan tinggal?

| Lor Senowo | 26 Desember 2021 | 08.21 |

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun