Sesepi langit pagi yang hanya diisipenuhi adzan subuh dan serak kokok ayam dari jerejak-jerejak berbilah bambu
Di bulan Mei,
Pagi memang serasa datang lebih cepat
Siang berlalu lebih pendek
Lalu sore menyelinap begitu saja
Pagi ini, di bulan Mei, bahkan kubaca kabar duka lagi
Â
Tentang jiwa yang menghilang sebelum pergi
Jiwa yang meninggalkan komposisi-komposisi tentang waktu
Jiwa yang mendendangkan waktu dengan piano, cello dan biola
Sementara, pada waktuku, piano tidak berdenting
Cello tidak digesek
Dan biola sudah lebih dulu tergantung di sudut kamar tidur waktu yang tidak berpintu
Waktuku memang sesepi bulan Mei
Bulan yang tidak membutuhkan nyanyian
Ah, bulan yang tidak dapat dinyanyikan tepatnya
Tetapi Mei selalu membawadatangkan angin yang menggoyanggesekkan batang-batang bambu di belakang rumah
Mei juga membuat seburung tengkek bernyaring nyanyian saat bergegas ke selatan
Masih ada suara gesekan batang-batang bambu mengganti dawai-dawai cello
Masih ada juga suara burung tengkek yang menyulih denting-denting piano
Dan biola, biarlah tetap tergantung di dinding waktu
Masih ada lusa terakhir, sebelum Mei juga benar-benar pergi
| Posong | 25 Mei 2021 | 03.55 |