Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Sungai-sungai Berarus Searah

11 Juni 2020   20:15 Diperbarui: 12 Juni 2020   17:54 244 19
Iya. Bukankah begitu?

Kita adalah sunga-sungai berarus searah
Berpayah lari ke muara

Ke barat atau utara?
Ke timur atau ke barat?

Arah sudah tidak begitu penting
Karena kita hanya menuju mencapai tujuan

Dengan batu-batu di sepanjang aliran
Dengan ranting-ranting turut terhanyut

Kita menyusur tebing-tebing berarus deras
Dan terjun sekali waktu

"Sudah sampai?" tanyamu pada suatu kali

"Manakah yang lebih penting: keberangkatan atau kedatangan?" tanyaku juga

"Ah, sudahlah," jawabmu dalam senyum dan gelengan kepala

Seperti kedatangan, gelengan kepalamu adalah jeda:
Saat nafas kembali dihela
Dan langkah kembali diayunkan

"Aku sudah menuju ke selatan," lanjutmu ketika sore sudah kembali datang dan jalan kembali riuh

Selatan mungkin tidak terlalu penting
Seperti halnya timur, utara dan barat

"Pulang," jawabmu kemudian
Seperti sungai-sungai menuju ke muara

Mungkin lusa kita bertemu di barat, di dekat keriuhan yang mengkhawatirkan
Dan kembali kutemui gelengan kepalamu
Penanda perlu kembali bergegas
Dan melihatmu melambaikan tangan
Lalu memasuki gedung berpintu kaca

| Kalasan | 10 Juni 2020 | 18.00 |

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun