Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Kopi di Bibir Cangkir

4 Juni 2019   06:57 Diperbarui: 4 Juni 2019   07:01 90 2
"Kutambahkan gula merah ya, " katamu di penghujung pagi
Saat angin menyusup di antara kaki-kaki meja

Kopi berhamburan di bibir cangkir
Sia-sia berpegangan pada dinding-dinding licin

"Ya," jawabku pendek dalam anggukan yang tidak akan pernah terlihatpahami

Semakin banyak serakan kopi di bibir cangkir
Ketika gula merah harus ditambahkan untuk keindahan sesapan-sesapan terakhir

"Kamu tidak bertanya kapan aku pulang?" tanyamu sambil meletakkan sendok di sisi cangkir

Bagiku, kamu tidak pernah pergi

| Banaran | 2 Juni 2019 | 10.00 |

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun