Di sebuah rumah tingkat dua, bergaya betawi bercat putih, laki laki dengan kacamata tertahan di hidung nya itu sedang menikmati malam yang lenggang, dibawah bulan purnama yang sinarnya menyinari semua penduduk bumi, tidak ada satu titik pun awan yang menghalangi cahaya bulan malam ini, malam yang sangat tenang, damai dan udara Jakarta yang dingin. Laki laki itu menghirup udara dalam dalam sampai rasa dingin membasuhi paru parunya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL