Munah, perempuan berbadan ringkih itu berjalan perlahan mendekati jendela. Dibukanya tirai dengan tangan lemasnya. Kulitnya tampak pucat. Entah karena terlalu lama berdiam di ruangan gelap tidak terkena matahari, atau karena darah yang ada di tubuhnya sudah enggan mengalir ke pembuluh nadi mewarnai dan memberikan kesan rona merah pada kulitnya. Ia terhenti seperti terhentinya harapan yang ada dalam hidup Munah.
KEMBALI KE ARTIKEL