"Ada yang ngobat lagi!" Bahrun teman kerjaku menghempaskan diri di kursi ruang tamu kantor guru. Wajahnya begitu lusuh, kekesalan dan penyesalan bermuara di sana. Matanya memejam, ia berkali-kali menghela napas panjang mencoba menenangkan diri.
KEMBALI KE ARTIKEL