Brak! Suara daun pintu terbanting keras. Mengagetkan Ariyo yang sedang asik menonton TV. Ia terperangah, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya di antara temaram lampu apartemen yang sudah diganti dengan lampu tidur. Alisya berdiri dengan tubuh bergetar. Tangannya berlumuran darah, kaos oblong yang ia kenakan basah dengan keringat. Sorot matanya tajam, giginya gemerutuk seolah ingin menerkam laki-laki yang selama ini menjadi kekasihnya.
KEMBALI KE ARTIKEL