“Menempuh hidup baru” adalah kalimat pertama yang kutulis di Facebook setelah hari kedua di Belanda. Banyak hal yang musti kulakukan pertama kali menginjakkan kaki di “Negeri Kincir Angin” ini sehingga tidak bisa langsung tersambung dengan internet ataupun menggunakan telefon. Padahal teman dan saudara sudah menunggu kabar dari perjalanan terjauhku ini. Pernyataan kedua di akun Facebook-ku menyatakan bahwa aku mengalami banyak hal baru, seperti membeli barang-barang dengan harga lebih mahal, bertemu orang yang tinggi-tinggi, mengatasi udara yang dingin menusuk, serta menikmati lingkungan yang lebih rapi, bersih dan indah. Semua hal baru itu menuntutku memperbarui kebiasaan hidupku, terutama yang tidak teratur dan disiplin di ruang publik. Secara fisik, aku harus beradaptasi dengan udara yang sangat dingin dan sering berubah dengan cepat, perubahan waktu yang lebih lambat 5 jam dari Jakarta, dan siang yang lebih panjang. Hal ini merubah kebiasaan berpakaian, serta waktu istirahat dan sholat khususnya. Itulah hidup baruku!