Taman ini selalu membangkitkan romantisme dalam diriku. Di bawah pohon kamboja kuning aku berhenti dan kuhirup sekuntum bunganya. Harum. Sejurus kemudian aku menangkap sepasang mata lekat memandangku. Wajah cantik manis tersipu, lekas-lekas berlalu meninggalkan rasa penasaran di hati. Ah, semilir angin, wangi kamboja dan gadis manis menambah indah sore itu. Di peraduan malam, gadis itu menerawang. Ia telah jatuh cinta. Diciumnya lagi wangi kamboja yang sempat dipetiknya sebelum berlalu sore tadi. Pemuda tampan itu memenuhi hati dan benaknya.
KEMBALI KE ARTIKEL